Selamat Datang Di Situs Kami : Dimensi Motivasi bangkit wibisono
Home » , , , » BANGKIT WIBISONO | KITA ADALAH ISLAM

BANGKIT WIBISONO | KITA ADALAH ISLAM

Written By asdasd on Kamis, 26 Juni 2014 | 21.50



Kita adalah Islam








Kebanyakan mahluk bernama manusia menganggap apa yang menjadi
miliknya adalah sepenuhnya miliknya, berpikir bahwa semua yg
dimilikinya adalah haknya, berpikir bahwa tentu berhak penuh untuk
menentukan apa yang menjadi nasib sesuatu yang kita miliki. Misalnya
kita punya makanan, tentu kita bebas ingin menyimpannya, memanaskannya
ulang, meembuangnya, melempar-lemparnya atau memakannya. Tentu kita
bebas pula mau kapan ia dimakan, sekarang, ntar lagi, atau tunggu basi.
Kebanyakan orang berpikir begitu. Terserahlah ini masih hal sepele.



Yang parah adalah ketika kita mulai memasuki abad modern. Di abad
modern, kita cenderung berpikir individualis. Kamu ya kamu, aku ya aku. there is no us,
tak ada yang namanya kita. Kepekaan sosial menjadi berkurang,
kepedulian pun menghilang. Pada masa seperti inilah kata-kata itu
semakin marak digunakan dan semakin populer. Mari kembali kepada yang
benar.



AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR

Islam mengharuskan kita untuk
memiliki kepedulian sosial (kalau di agama lain silakan cari sendiri).
Islam memerintahkan kita untuk selalu menyuruh kepada kebaikan dan
mencegah kemunkaran.



“Kamu adalah ummat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada
Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik dari
mereka; diantara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang fasik (kafir). (QS Ali Imran: 110)



Jika saat kau menyuruh sanak saudaramu atau teman-temanmu menuju kebaikan dan menemukan jawaban seperti ini :

“Ngapain kau suruh-suruh aku pakai jilbab, mau masuk neraka atau surga itu urusanku.”



Maka Jawablah, “Masalahnya aku Islam. Aku wajib mengingatkan kalau ada
yang berbuat salah. Karena saat tak ada yang mengingatkan orang akan
mulai berpikir bahwa itu tidak salah. Aku juga tak mau masuk neraka
gara-gara aku gak mengingatkanmu tentang hal ini.”



Terus misalnya dia jawab gini, “Tapi kenapa sampe maksa gitu sih. Kamu
dakwah kok nyebelin, mana ada yang mau sama Islam kalau yang dakwah
neyebelin begitu.”



Jawab aja gini. “Aslinya aku disuruh mencegah kemunkaran dengan tangan,
tapi aku gak sanggup nampar kamu, makanya aku cegah dengan lisan, aku
gak mau mencegah hanya dengan membenci kamu karena itu selemah-lemah
iman. Dan setidaknya kewajibanku untuk mencegah sudah selesai. Kalau
kamu gak mau patuh sama Islam karena pendakwahnya nyebelin, maka hari
ini cobalah cari yang gak nyebelin. Aku sih gak rugi kalau kamu gak mau
pake jilbab sekarang. Masak merajuknya ngerugiin diri sendiri. (masuk
neraka)”





Ya begitulah, Islam memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Islam adalah
kita. Tidak ada yang namanya lo-lo gue-gue dalam islam, Islam itu satu
seperti bangunan, saling menguatkan satu-sama lain. Dalam islam kita
mengenal surat Al-Ashr yang menyatakan kita termasuk orang-orang yang
merugi kecuali kita saling nasehat-menasehati. Kita juga mengenal amar
makruf nahi munkar yang menjadikan kita umat terbaik dari umat lainnya.



Urusan masuk nerakanya seseorang bukan hanya urusan dirinya sendiri tapi
orang di sekitarnya. Seorang wanita saja harus ditanggung jawabi 4
laki-laki, Bapaknya, Anaknya, Suaminya, Saudaranya. 1 yang masuk neraka
bisa menarik 4 lainnya juga masuk neraka, serem kan! Makanya kita harus
peduli.



Owh iya, ada lagi, jika kau merasa semua yang kau miliki adalah
hakmu, itu salah. Karena pada kenyataannya kau tidak memiliki apapun!
Kau adalah hamba ciptaanNya. Dia yang memilikimu, dan dia yang berhak
atas dirimu. Sudah sukur dikasi hidup, pengelihatan, pendengaran dan
lidah, mau minta apa lagi?



Seperti pembuat cerita dalam novel, Tuhan bebas menentukan cerita hidup
kita. Tapi sungguh Tuhan Maha Adil Maha Pengasih Maha Penyayang jika
kamu percaya. Dia juga memberi kita kesempatan untuk merubah nasib jika
kita mau berusaha. Padahal bisa saja Dia masukkan kita ke neraka
semuanya karena bosan melihat kita melakukan maksiat yang sama tiap
hari. Kurang sayang apa lagi coba?



Nyawamu adalah hak Tuhan. Tuhan ingin kau hdup hingga waktu tertentu.
Mungkin 100 tahun lagi, atau mungkin hanya sampai besok, dan mungkin
saja Tuhan ingin kau tetap hidup sampai kau bertemu denganku (yang ini
jgn dianggap serius). HANYA KARENA KAU DIBERIKAN KEHIDUPAN, ITU SUDAH
MENJADI HAL YANG SEHARUSNYA KAU SYUKURI. Hanya saja mungkin kau tidak
membuka mata cukup lebar untuk dapat melihat semua nikmat yang belum
dicabut darimu.


 



Sebagai catatan : aku posting ini bukan karena aku tak pernah atau
tak punya dosa, aku hanya mengingatkanmu, berharap kau juga mau
mengingatkan aku. Karena Islam mengajarkan untuk saling mengingatkan

BANGKIT WIBISONO | KITA ADALAH ISLAM bangkit
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Baru

 
Support : Toko Tensai | Bangkitwibisono | Morosakato
Copyright © 2013. Dimensi Motivasi - All Rights Reserved
Template Created by Bangkit Wibisono Published by Morosakato
Proudly powered by Google