JIka kita memberi, maka kita akan diberi.
Jika kita memperhatikan, maka kita akan diperhatikan.
Jika kita melebihkan, maka kita akan dilebihkan.
Jika kita menghormati, maka kita akan dihormati.
Jika kita menyayangi, maka kita akan disayangi.
Jika kita Membenci, maka kita akan dibenci.
Dari beberapa kata diatas, maka muncullah beberapa pertanyaan :
Bagaimana kita diberi, jika kita tidak memberi?
Bagaimana kita diperhatikan, jika kita tidak memperhatikan?
Bagaimana kita dilebihkan, jika kita tidak melebihkan?
Bagaimana kita dihormati, jika kita tidak menghormati?
Bagaimana kita disayangi, jika kita tidak menyayangi?
Bagaimana kita tidak dibenci, jika kita membenci?
Mungkin beberapa diantara kalian sudah ada yang tau cara kerja hukum
causalitas, yaitu hukum dimana semuanya disebabkan dulu, barulah ada
akibatnya. Dan dalam hal ini masih saja ada kenyataan yang menggambarkan
bahwa manusia ingin dihormati, namun tak ingin menghormati. Dalam
kehidupan sehari-harinya, seringkali kita mendapati pribadi yang ingin
dibayar lebih. Tapi apa yang dikerjakannya sesuai atau bahkan kurang
dari gajinya. Sangat aneh bukan jika manusia menginginkan sesuatu yang
lebih namun tak mau mengerjakan tugasnya lebih dari biasa. Ingat!! Hanya
orang luar biasa yang akan mendapatkan hal yang luar biasa.
Berikut ada sebuah kisah yang menceritakan makdan dari judul diatas :
Dalam sebuah perusahaan yang sedang tumbuh berkembang terdapat
seorang karyawan yang tidak pernah mensyukuri keadaannya dan seringkali
menyalahkan oranglain tanpa mau intropeksi diri. Suatu ketika karyawan
tersebut kehabisan uang, tanpa pikir panjang Ia menuntut atasannya untuk
kenaikan gajinya. "Baik pak, akan kami pertimbangkan lebih dahulu" ucap
atasannya.
Sejak saat itu pemimpin perusahaan it mengawasi pekerjaan dan
perilakunya secara detail dalam bekerja melalui salah seorang karyawan.
Ternyata dalam kerjanya dia selalu bermalas-malasan, sering keluar dan
menghilang, bahkan tidak jarang dia tidur dikantor dengan alasan yang
tidak sesuai. Tanpa disadarinya perilaku tersebut diawasi oleh
atasannya. Hingga pada suatu hari, karyawan tersebut menemui Pemimpin
perusahaan untuk membahas periha kenaikan gajinya. Namun bukannya gaji
yang didapat, melainkan tamparan sebuah kalimat yang keliar dari mulut
sang atasan. "Apakah pantas saya menaikkan gaji seorang karyawan yang
kerjanya tidak sesuai? Sering keluar menghilang, bahkan sempat tidur
dikantor dengan alasan yang tidak masuk akal? Anda digaji sesuai dengan
kerjaan anda, tidak kurang dan tidak lebih, Pas. Saya berbicara bukan
hanya sebagai atasan, melainkan saya berbicara sebagai seorang sahabat
yang menginginkan Anda berubah menjadi pribadi yang lebih baik."
Karyawan itu menampakkan Ekspressi muka malu dan dengan tegas dia
berani mengakui kesalahan-kesalahannya. "Terimakasih pak, Anda telah
menyadarkan saya, saya mengakui bahwa selama ini saya bekerja dengan
tidak sesuai. Saya berjanji akan berusaha menjadi lebih baik lagi. Dan
saya akan menjadikan hari ini sebagai awal kebangkitan pribadi saya yang
baik.
Hanya yang dapat melihat hal yang tidak terlihat yang mampu mengerjakan hal yang mustahil dikerjakan!!!
bangkit
0 komentar:
Posting Komentar